Selamat Datang di Blog HMJ Sosiologi FISIP Universitas Lampung

Selasa, 20 November 2012

ALAY Menurut Para Ahli Sosiologi

Posted by Unknown On 11.35 No comments
Alay tidak jelas sebenarnya namanya apa makna dari "alay". Ada alah lebay ,anak melayu, anak kelayapan, dan bahkan yang menghubungkannya dengan anak JARPUL alias jarang pulang. Istilah alay tidak jauh beda dengan istilah istilah lain di kalangan anak muda yang suka tiba-tiba muncul kemudian populer dan di gunakan secara massal pula endingnya ilang lagi di ganti istilah populer lain yang baru nonggol. 

Kutipan pendapat Koentjaraningrat dalam mendefisinikan Alay ,"Alay adalah gejala2 yangterjadi di tengah-tengah pemuda dan pemudi indonesia yang ingin diakui statusnya di tengah-tengah temannya.Gejala ini akan mengubah gaya tulisan dan gaya berpakaian,skaligus meningkatkan kenarsisan,yang cukup menganggu masyarakat dunia maya(pengguna internet s3ejati seperti blogger dan kaskuser). Diharapkan sikap ini segera hilang, jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar."

Pendapat Selo Soemarjan ngga jauh beda, "Alay adalah prilaku remaja Indonesia yg membuat dirinya merasa cantik & hebat di antara yang lain.Hal ini sangt bertentangan dengan sifat rakyat Indonesia yg sopan santun dan ramah. Faktor yg menyebabkan bisa melalui media TV, dan musisi dengan dandanan seperi itu."
 
Sumber :
http://sosiologifisipur.blogspot.com/ 

Jumat, 16 November 2012

Menurut Dr. Ida Ruwaida, sosiolog dari Universitas Indonesia, ruang sosial yang makin terbatas dan ikatan emosional yang rendah terutama di kota-kota besar menimbulkan perubahan dalam pola interaksi masyarakat. Akhirnya, teknologi digital menjadi alat untuk menyalurkan emosi alias katarsis lewat media sosial. Sementara, menurut Irwan Hidayana, antropolog dari Universitas Indonesia, ekspresi generasi muda lewat media sosial tidak terlepas dari faktor eksternal yang dialaminya. Misalnya, mereka tidak bisa mengekspresikan perasaannya pada lingkungan terdekatnya, termasuk orangtua. Orang yang tinggal di kos juga tidak bisa curhat pada keluarganya seleluasa orang yang tinggal bersama keluarga. “Seringkali kita menghadapi masalah yang memengaruhi suasana hati, misalnya macet, hujan, dan banjir. Padahal, kita tetap butuh ruang ekspresi. Karena keterbatasan ruang sosial, akhirnya media sosial jadi sarana curhat,” ujar Irwan. Namun, perlu diingat bahwa dunia maya pun punya kultur sendiri, yang terkadang justru membuat kita terjebak dalam masalah baru. Itu sebabnya, menurut DR. Rose Mini A.P, M.Psi, psikolog dari Universitas Indonesia, “Selagi masih punya teman bicara, bicaralah pada (orang) yang nyata. Jangan di dunia maya. Bisa dibilang, orang yang curhat di dunia maya mengenai masalahnya “butuh pertolongan”. Akan jadi berbahaya kalau ada yang mengomentari curhatnya secara negatif. Kita tahu, tidak sedikit orang yang bertengkar di dunia maya karena memberikan respon buruk,” lanjut psikolog yang akrab disapa Romy ini. Menghindari teknologi informasi tentu tidak bisa dilakukan. Sebaliknya, saran Irwan, ambillah sisi positifnya. “Misalnya, media sosial membuat kita bisa bertemu kembali dengan teman lama,” ujar Irwan sambil menambahkan, pertemanan di media sosial yang marak tak lepas dari berkurangnya ruang publik saat ini. “Tak heran, itu sebabnya banyak anak muda yang sekarang memanfaatkan fly over sebagai tempat pacaran.” (*) Editor : M Iwan Al Khasni SIP Sumber : http://jogja.tribunnews.com

Kamis, 08 November 2012


HMJ Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung menyelenggarakan acara ISL (Intern Sociology League) pada tanggal 09-11 November 2012 Pukul 09.00 WIB s.d selesai di Lampung Raya Futsal, Way Kandis Bandar Lampung. Biaya pendaftaran ISL berkisar Rp. 100.000,-/team. 

1 Angkatan = Min. 1 team & Max. 3 team.

ISL (Intern Sociology League) merupakan acara pertandingan futsal antar angkatan Sosiologi dari angkatan 2008 s.d angkatan 2012. Acara tersebut merupakan program kerja dari bidang Minat dan Bakat. Ketua pelaksana kegiatan acara ini yaitu Pandu Marga Restu (Kabid Minat & Bakat) dan dibantu oleh Ardi Julianto (Sekbid Minat & Bakat) serta teman-teman sosiologi lainnya. Tujuan mengadakan acara ini adalah mengembangkan jiwa minat dan bakat futsal mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Lampung .

Semangat Sosiologi

Senin, 05 November 2012

HMJ Sosiologi Peduli LAMSEL

Posted by Unknown On 18.01 No comments

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi FISIP Universitas Lampung berkunjung dan memberikan bantuan ke tempat pengungsian  warga Lampung Selatan tepat pada Minggu (4/11), pukul 13.00 s.d selesai. Beramai-ramai kami menuju kesana dan semangat kami pun mulai mengebu-gebu yang tak terkira. Walau gerimis dan panasnya terik matahari, yang takkan meluluhkan kami untuk segera ke sana.

Sebelum keberangkatan, kami mulai melakukan penggalangan dana di sekitar kampus Universitas Lampung. Dengan sasaran warga civitas akademik Universitas Lampung. Dana yang terkumpulkan berkisar Rp. 3.500.000,- . Bantuan ini kemudian diserahkan langsung kepada warga Lampung Selatan yang mengungsi di Sekolah Polisi Negara (SPN) yang berlokasi di Kemiling. Tidak hanya memberikan bantuan, mahasiswa juga menghibur korban di pengungsian yang kebanyakan adalah anak kecil. Wajah kegembiraan pun mulai terpancarkan di raut wajah anak-anak tersebut.
Kondisi yang tampak di lokasi pengungsian cukup memprihatinkan. Warga yang mengungsi ada yang di dalam gedung dan ada yang di tenda. Mereka tidur beralaskan tikar dan banyak yang terserang penyakit selama pengungsian, kebanyakan flu dan batuk.

Warga yang mengungsi tercatat sebanyak 1600 orang setelah sebelumnya mencapai 2000 orang. Kebanyakan dari mereka rumahnya dihancurkan dan dibakar, belum lagi adanya anggota keluarga mereka yang menjadi korban jiwa. Warga sendiri masih tidak tahu harus berapa lama mereka mengungsi. Mereka mengaku trauma dan menyesalkan peristiwa yang telah terjadi. Saat ini mereka berharap ketegasan pemerintah dan aparat setempat untuk mengambil keputusan serta melakukan suatu upaya untuk menyelesaikan kasus ini sesegera mungkin
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Youtube