Budaya Massa adalah
dianggap sebagai milik mayoritas masyarakat tak berbudaya dan tak
berpendidikan. Dalam sosiologi, istilah “massa” mengandung pengertian
kelompok manusia yang tak bisa dipilah-pilah, bahkan semacam kerumunan
yang bersifat sementara dan dapat dikatakan dapat segera mati (bersifat
instan). Dalam kelompok manusia yang seperti ini, identitas seseorang
biasanya tenggelam. Masing-masing akan mudah sekali meniru tingkah laku
orang-orang lain yang “sekerumunan.” Puncak dari tingkah laku mereka
akan dilalui, katakanlah maksudnya selesai, apabila secara fisik mereka
sudah lelah dan tujuan bersamanya tercapai.
Budaya
massa adalah budaya populer yang dihasilkan industri produksi massa dan
dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan pada khalayak konsumen. Budaya
massa adalah hasil budaya yang dibuat secara massif demi kepentingan
pasar. Budaya massa lebih bersifat massal, terstandarisasi dalam sistem
pasar yang anonim, praktis, heterogen, lebih mengabdi pada kepentingan
pemuasan selera “dangkal”. Zaman dulu secara keseluruhan dapat dikatakan
bahwa budaya massa adalah simbol kedaulatan kultural dari orang-orang
yang tidak terdidik.
Secara umum pengertian massa ditandai dengan :
a. Kurang memiliki kesadaran diri.
b. Kurang memiliki identitas diri
c. Tidak mampu bergerak secara serentak dan terorganisir untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
d. Massa ditandai oleh komposisi yang selalu berubah dan berada dalam batas wilayah yang selalu berubah pula.
e. Masssa tidak bertindak dengan dirinya sendiri , tetapi dikooptasi untuk melakukan suatu tindakan.
f. Meski
anggotanya heterogen , dan dari semua lapisan sosial, massa selalu
bersikap sama dan berbuat sesuai dengan persepsi orang yang mengkooptasi
mereka .
Contoh:
Pakaian Batik
Batik
diletakkan sebagai bagian dari cara penduduk Jawa memproduksi dan
mengenakan pakaian, Ia menjelaskan prinsip cara hidup orang Jawa yang ia
sebut ”sederhana”, yang bisa memenuhi sendiri semua kebutuhan domestik
lingkungannya (sekampung), termasuk berpakaian dengan batik. Sehingga
pekerjaan membatik ini sudahlah lama dibuat dan hingga sekarang masih
terus berjalan, sehingga demikian, batik bisa disebut istimewa karena
mampu bertahan sebagai subkebudayaan Jawa, meski cenderung
dideskripsikan oleh Raffles sebagai budaya yang ”sederhana” dan ”tidak
menimbulkan daya tarik bagi orang Eropa” Dan batik juga telah
ditransformasikan bentuknya dalam hal barang apapun, seperti dijadikan
jaket, baju, peralatan rumah tangga dan sebagainya, sehingga budaya yang
tadinya primitive, menjadi budaya massa.
Budaya Populer
Williams
(1983) mendefinisikan kata ”populer”menjadi empat penegrtian yaitu (1)
banyak disukai orang; (2) jenis kerja rendahan; (3) karya yang dilakukan
untuk menyenangkan orang; (4) budaya yang memang dibuat oleh orang
untuk dirinya sendiri. Sedangkan pengertian budaya popular dijabarkan
dalam berbagai definisi.
Menurut Ben Agger pemikiran tentang budaya popular dapat dikelompokan menjadi yaitu:
1. Budaya dibangun berdasarkan kesenangan namun tidak substansial dan
mengentaskan orang dari kejenuhan kerja sepanjang hari.
2. Kebudayaan popular menhancurkan kebudayaan tradisional.
3. Kebudayaan menjadi masalah besar dalam pandangan ekonomi kapitalis Marx.
4. Kebudayaan popular merupakan budaya yang menetes dari atas (Burhan Bungin, 2009: 100).
Kebudayaan popular berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya. Menurut Ben Agger Sebuah budaya yang akan masuk dunia hiburan maka budaya itu umumnya menempatkan unsure popular sebagai unsure utamanya. Budaya itu akan memperoleh kekuatannya manakala media massa digunakan sebagai penyebaran pengaruh di masyarakat (dalam Burhan Bungin,2009:100).
Contoh:
Korean Pop (K Pop)
Setelah
keberhasilan menguasai pasar Indonesia dengan dramanya, Korea pun mulai
menguasai Indonesia dengan tampilan musik Korea. Korean Pop (Musik Pop
Korea) disingkat K-pop, adalah jenis musik populer yang berasal dari
Korea Selatan. Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus
batas dalam negeri dan populer di mancanegara. Musik pop Korea
pra-modern muncul pertama kali pada tahun 1930-an yang dipengaruhi oleh
masuknya musik pop Jepang. Tidak hanya budaya pop Jepang, pengaruh musik
pop barat mulai menjajah Korea sekitar tahun 1950-an dan 1960-an.
Awalnya berkembang musik bergenre “oldies”, kemudian tahun 1970-an,
musik rock diperkenalkan dengan pionirnya adalah Cho Yong-pil. Muncul
kemudian genre musik Trot yang dipengaruhi gaya musik enka dari Jepang.
Tahun 1992 merupakan awal mula musik pop modern di Korea, yang ditandai
dengan kesuksesan grup Seo Taiji and Boys diikuti grup musik lain
seperti Panic, dan Deux. Tren musik ini turut melahirkan banyak grup
musik dan musisi berkualitas lain hingga sekarang. Di tahun 2000-an
mulai bermunculan artis dengan aliran musik yang berkiblat ke Amerika
seperti aliran musik R&B serta Hip-Hop. Mereka adalah MC Mong, 1TYM,
Rain, Big Bang yang cukup sukses di Korea dan luar negeri. Selain genre
musik sebelumnya bertahan, lahir kembali jenis musik techno memberi
nuansa modern.
Sumber referensi :
(http://www.slideshare.net/andreyuda/media-dan-budaya-populer)
0 komentar:
Posting Komentar