Selamat Datang di Blog HMJ Sosiologi FISIP Universitas Lampung

Minggu, 26 Februari 2012

(Unila): Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk (FISIP) Universitas Lampung (Unila) menggelar Seminar Nasional (Semnas) yang mengkaji mengenai kearifan lokal dan pariwisata berbasis budaya tradisional. Seminar yang bertemakan “Menggali Kearifan Lokal Untuk Harmonisasi; Upaya Menghidupkan Kembali Tradisi Dan Budaya yang Tersegmentasi Melalui Pariwisata” ini diadakan pada Rabu (23/3) bertempat di Gedung D.3.1 FISIP Unila. Hadir sebagai pemberi materi pada acara tersebut yakni perwakilan dari Kementrian Kebudayaan Dan Pariwisata (Kemenbudpar) Republik Indonesia (RI), Toto Sucipto dan Wakil Pemimpin Umum Lampung Post, Djadjat Sudradjat, serta dimoderatori oleh Ketua Umum HMJ Sosiologi, Mijwad Septiansyah.

Dalam Seminar Nasional tersebut, terkupas habis problema yang menaungi permasalahan pemeliharaan budaya tradisional yang selama ini terjadi di banyak daerah di Indonesia. Menurut Toto Sucipto, pihaknya telah melakukan inventarisasi dan pemetaan budaya tradisional di sebagian besar daerah di Indonesia. “Untuk mencapai visi Kemenbudpar RI yakni melestarikan nilai budaya guna mempertahankan jati diri bangsa, kami melaksanakan program yang sifatnya menggali kearifan lokal. Kami melakukan riset melalui Balai Pelestarian Sejarah Dan Nilai Tradisional (BPSNT)  yang bekerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi (PT) yang dibiayai pemerintah”, ungkap Toto.

Dia juga menuturkan bahwa selain kegiatan yang sifatnya ilmiah, diadakan pula beberapa kegiatan yang sifatnya berkaitan dengan revitalisasi tradisi, semisal Gelar Budaya, Pameran, serta Festival Permainan Tradisional Anak. “Dari berbagai kegiatan itu kami menyadari bahwa sejauh ini kearifan lokal merupakan salah-satu solusi atau cara pandang untuk menyelesaikan masalah kekinian. Di beberapa  komunitas lokal, kearifan lokal masing-masing terbukti dapat meminimalkan persoalan pemeliharaan lingkungan, pemeliharaan kohesi social, serta pelestarian budaya. Jika dicermati,  kearifan lokal dapat menjadi potensi yang bisa dikembangkan untuk memajukan industri pariwisata yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat”, papar Kepala Unit Pelaksana Teknis (BPSNT) wilayah  Provinsi Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan Lampung itu.

Di sisi lain, Djadjat Sudradjat banyak menjelaskan tentang peran aktif pemerintah daerah untuk bisa memberdayakan kearifan lokal sebagai salah-satu cara menciptakan kehidupan masyarakat yang bermartabat. “Lewat otonomi daerah seharusnya pemda dapat membangun daerahnya lebih maju dengan memperhatikan kearifan lokal. Di Kabupaten Sragen, Pemerintah Daerah (Pemda) setempat berhasil membuat pemerintahan menjadi efektif untuk melayani masyarakat dengan tidak melalaikan nilai budaya di masyarakat. Di sana masyarakatnya tidak silau akan pengaruh globalisasi. Semakin global justru dunia semakin lokal (John Naisbitt), dan Indonesia adalah surga kearifan lokal”, terang Djadjat.

Semnas ini merupakan salah-satu agenda yang termasuk dalam gelaran yang bertajuk “Sosiologi Present". Selain Semnas, beberapa acara yang menyemarakannya yakni Lomba Cepat-Tepat, Lomba Mewarnai (untuk sekolah rakyat), Lomba Kabaret, Tari Kreasi Tradisional, dan Lomba Solo Song. Sosiologi Present berlangsung mulai Rabu hingga Jum’at (23-25/3). Ketua Pelaksana Kegiatan, Dayu Rinaldi mengatakan bahwa Sosiologi Present adalah sarana menggali bakat kreatifitas dan kajian keilmuan bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi khususnya dan seluruh mahasiswa pada umumnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
  • RSS
  • Facebook
  • Twitter
  • Google Plus
  • Youtube